Hama dan Penyakit Jagung Hibrida: Ancaman Produktivitas dan Cara Mengatasinya
Jagung hibrida merupakan tanaman penting di Indonesia dengan potensi ekonomi tinggi. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, produksi jagung nasional terus meningkat, mencapai 15,3 juta ton pada tahun 2022. Namun, hama dan penyakit menjadi kendala utama dalam budidaya jagung hibrida, yang dapat menyebabkan kerugian yield hingga 80%.
Hama dan Penyakit Jagung Hibrida: Ancaman Produktivitas dan Cara Mengatasinya |
Hama Utama Jagung Hibrida
Beberapa hama utama yang menyerang jagung hibrida di antaranya:
Penggerek batang (Ostrinia furnacalis): Larva hama ini menyerang batang dan tongkol jagung, menyebabkan batang patah dan tongkol berlubang.
Ulat grayak (Spodoptera litura): Ulat ini memakan daun dan tongkol jagung, menyebabkan daun berlubang dan tongkol rusak.
Lalat bibit (Atherigona sp.): Larva lalat ini menyerang batang tanaman muda, menyebabkan tanaman mati atau tumbuh kerdil.
Ulat tanah (Agrotis ipsilon): Ulat ini menyerang batang tanaman muda di malam hari, menyebabkan tanaman mati.
Wereng jagung (Nilaparvata lugens): Menghisap cairan daun dan batang tanaman, menyebabkan daun menguning dan tanaman kerdil.
Penyakit Utama Jagung Hibrida
Beberapa penyakit utama yang menyerang jagung hibrida di antaranya:
Busuk daun (Helminthosporium turcicum): Menyebabkan daun jagung bercak coklat dan kering.
Bercak daun (Cercospora zeae-maydis): Menyebabkan daun jagung bercak coklat dan bergaris.
Karat daun (Puccinia sorghi): Menyebabkan daun jagung bercak kuning dan berkarat.
Busuk tongkol (Fusarium moniliforme): Menyebabkan tongkol jagung busuk dan berwarna coklat.
Hawar daun (Peronosclerospora sorghi): Menyebabkan daun jagung bercak putih dan berlendir.
Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Jagung Hibrida
Pengendalian hama dan penyakit jagung hibrida harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan, dengan menggabungkan beberapa metode berikut:
Pencegahan:
Pengolahan tanah yang baik untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit.
Pergiliran tanaman dengan tanaman non-inang hama dan penyakit jagung.
Penggunaan benih tahan hama dan penyakit.
Sanitasi kebun untuk membersihkan sisa tanaman yang terserang hama dan penyakit.
Pengendalian Hayati:
Penggunaan musuh alami hama, seperti predator dan parasitoid.
Penerapan biopestisida, seperti jamur Beauveria bassiana dan bakteri Bacillus thuringiensis.
Pengendalian Kimiawi:
Penggunaan insektisida dan fungisida secara tepat dan bijaksana, sesuai dengan dosis dan waktu yang dianjurkan.
Kesimpulan
Hama dan penyakit merupakan ancaman serius bagi budidaya jagung hibrida. Penerapan strategi pengendalian hama dan penyakit yang terpadu dan berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas jagung hibrida. Petani perlu mendapatkan informasi dan pelatihan tentang cara mengendalikan hama dan penyakit secara efektif dan efisien.
Daftar Referensi
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/23575/Bab%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
https://www.liputan6.com/hot/read/5307757/8-hama-dan-penyakit-tanaman-jagung-yang-perlu-diketahui
https://www.corteva.id/berita/Hama-dan-Penyakit-Tanaman-Jagung-Serta-Cara-Pengendaliannya.html