Misteri Santet Segoro Pitu: Kisah Nyata dari Lautan Kematian
Di tepian laut selatan, di balik deburan ombak yang bergemuruh, tersimpan sebuah legenda mengerikan yang telah menghantui masyarakat setempat selama berabad-abad. Santet Segoro Pitu bukan sekadar mitos, melainkan sebuah praktik ilmu hitam yang diyakini mampu mencabut nyawa seseorang tanpa menyentuhnya secara langsung.
Banyak yang percaya bahwa kekuatan ini berasal dari makhluk ghaib penghuni dasar laut yang bersemayam di tujuh lapisan samudra.
![]() |
Misteri Santet Segoro Pitu: Kisah Nyata dari Lautan Kematian |
Masyarakat pesisir kerap menghindari perbincangan tentang santet ini, karena konon hanya dengan menyebut namanya saja, seseorang bisa mengalami kemalangan. Namun, bagi mereka yang telah menjadi korban atau saksi, kisah ini bukanlah dongeng.
Ada banyak kejadian nyata yang tak bisa dijelaskan oleh logika, di mana seseorang mendadak sakit parah dan meninggal dengan kondisi yang aneh setelah berselisih dengan dukun yang menguasai ilmu ini.
Seorang pria bernama Sarman, nelayan tua dari sebuah desa di pesisir Jawa, pernah mengalami kejadian yang membuat bulu kuduk meremang. Suatu malam, setelah bertengkar dengan seseorang yang dikenal sebagai dukun santet, ia tiba-tiba merasa tubuhnya berat dan seperti ditarik ke dalam laut meskipun sedang berada di rumah.
Seluruh tubuhnya dipenuhi lebam misterius, seolah-olah dipukul ombak tak kasat mata. Tiga hari kemudian, ia ditemukan meninggal dengan mulut berbusa dan mata melotot.
Kisah lain datang dari seorang pemuda bernama Roni, yang tidak percaya pada takhayul. Ia menantang seorang dukun dengan berkata bahwa santet hanyalah kebohongan belaka. Tak lama setelahnya, ia jatuh sakit tanpa sebab yang jelas.
Dokter tidak menemukan penyakit apapun, tetapi tubuhnya semakin kurus dan kulitnya menghitam seperti terbakar matahari. Hingga akhirnya, ia menghembuskan napas terakhirnya dengan luka berbentuk jaring di sekujur tubuh, mirip pola yang sering terlihat di dasar laut.
Konon, Santet Segoro Pitu memiliki kekuatan yang berbeda dari santet biasa. Ia tidak hanya mengandalkan perantara benda seperti jarum atau rambut, tetapi juga memanfaatkan energi dari lautan.
Mereka yang terkena santet ini sering mengalami mimpi buruk tentang ombak besar yang menelan mereka, sebelum akhirnya penyakit misterius menyerang tubuhnya. Beberapa orang bahkan dikabarkan menghilang begitu saja setelah berinteraksi dengan dukun santet ini.
Para dukun yang menguasai ilmu ini disebut memiliki perjanjian dengan makhluk ghaib penghuni Segoro Pitu. Mereka melakukan ritual tertentu di tepi pantai atau di tengah lautan untuk mendapatkan kekuatan tersebut.
Korban-korban yang dikirim sebagai tumbal dipercaya akan menjadi bagian dari dunia bawah laut, terperangkap dalam arus yang tak kasat mata.
Masyarakat sekitar percaya bahwa satu-satunya cara untuk menangkal santet ini adalah dengan menjalani ritual tolak bala yang dipimpin oleh orang yang benar-benar memahami ilmu spiritual. Selain itu, air laut yang telah diberkati oleh seorang kyai atau sesepuh desa diyakini dapat menghilangkan energi negatif dari santet tersebut.
Tidak sedikit orang yang mengandalkan doa dan ayat-ayat suci untuk melindungi diri dari ancaman tak terlihat ini.
Namun, meskipun banyak yang takut, masih ada segelintir orang yang penasaran dan mencoba menguak rahasia di balik Santet Segoro Pitu. Beberapa peneliti supranatural bahkan berusaha menelusuri asal-usul ilmu hitam ini, meski sering kali berakhir dengan pengalaman yang menyeramkan.
Kamera yang tiba-tiba rusak, suara aneh yang muncul di rekaman, hingga kejadian-kejadian ganjil yang menghantui mereka setelah penelitian dilakukan.
Terlepas dari kepercayaan atau skeptisisme, kisah Santet Segoro Pitu tetap menjadi misteri yang menakutkan. Ombak di pesisir selatan tidak hanya membawa kisah-kisah tentang kapal karam dan badai dahsyat, tetapi juga bisikan dari dunia yang tak kasat mata.
Bagi mereka yang masih meragukan keberadaannya, satu hal yang selalu diingat oleh penduduk setempat: jangan pernah menantang sesuatu yang tak bisa kau lihat, karena laut menyimpan lebih dari sekadar air dan ombak.